Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Terjadinya Stunting di Desa Tanjung Mas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2020
Keywords:
stunting, factor resiko, balitaAbstract
Di Indonesia, Aceh menjadi salah satu provinsi yang angka stuntingnya tinggi, dengan menduduki peringkat tiga, di bawah Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Barat. Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) pihak kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, angka prevalensi Stunting pada bayi di bawah dua tahun (baduta) di Aceh cukup tinggi yaitu sebanyak 37,9 persen, sementara prevalensi rata-rata nasional sebesar 30,8 persen (Riskesdas, 2019). Berdasarkan rekap data e-PPGBM pertanggal 27 november 2019, dari 10.755 balita yang didata, terdapat sebnyak 1517 balita stunting di kabupaten aceh singkil, dari survey awal yang dilakukan penulis 10 dari 15 anak mengalami stuning atau bertumbuh pendek. Penelitian ini dilakukan untuk Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadianya Stunting Di Desa Tanjung Mas Kecamatan Simpang Kanan Tahun 2020. Hasil penelitian ini secara konsisten yang menjadi factor resiko terjadinya stunting pada anak di Desa Tanjung Mas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2020 adalah pendidikan yang rendah,tidak diberikan ASI ekslusif,pengetahuan yang rendah,dan pendapatan yang rendah.
References
Arisman, 2017. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku kedokteran EGC.
Babatunde RO, Olagunju FI, Fakayode SB, Solaojo FE. Prevalence and Determinants of Malnutrition among Under- Five Children of Farming Households in Kwara State, Nigeria. Journal of Agricultural Science. September 2011;3(3):173-81
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. 2013
Fikawati, Sandra dkk. 2017. Gizi ibu dan bayi. Jakarta : Rajawali Pers
Gibney, M, Margets B. Ilmu gizi kesehatan masyaraka. Jakarta : EGC.
Gibson, R 2015. Principles of nutritional Assessment. Second edition. Oxford. University
press inc, new york
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Pusat Data dan Informasi 2015. Jakarta: Kemenkes RI.
dari http://www.depkes.go.id. Di akses tanggal 8 April 2020
Nasikhah, R. 2017. Faktor-faktor resiko kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan
dikecamatan semararng timur. Artikel penelitian. Program studi ilmu gizi universitas diponogoro. Semarang.
Notoatmodjo, S. 2012 Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta
Putri, D. S, Sukandar, D 2012. Keadaan Rumah, kebiasaan makan, status gizi, dan status
kesehatan balita dikecamatan tamansari, kabupaten bogor. Jurnal gizi pangan.
Picauly I, Toy SM. 2018 Analisis Determinan dan pengaruh stunting terhadap prestasi
belajar anak sekolah di kuping dan sumba timur, NTT. Jurnal Gizi dan pangan.
Riset kesehatan desa, 2018
Sandjojo, eko putro, 2017, Buku saku desa dalam penangan stunting, Kementrian desa:
Jakarta
Sulastri, Delmi. (2017). Faktor Determinan Kejadian stunting pada anak usia sekolah
dikecamatan lubuk Kilangan Kota pandang. Majalah kedokteran andalas
Supariasa, D. Dkk. 2017 penilaian status gizi. Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta.
Trihono, et al. Pendek (stunting) di indonesia, masalah dan solusinya. Jakarta : Lembaga
Penerbit Balitbangkes ; 2015
UNICEF. 2019. Tracking Progress on Child and Maternal Nutrition a Survival and
Development Priority. New York. USA www.unicef.org/publications. Diakses 8 April 2020
UNICEF. 2019. Women and Children The Double Dividend of Gender Equality New
York. USA www.unicef.org/publications. Diakses 8 April 2020
UNICEF. (2013). Improving child nutrition : the achievable imperative for global
progress. Devision of communication.
Wawan Dan Dewi M, 2017. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan perilaku
manusia, Cetakan II. Yogyakarta : Nuha Medika
World Health Organization. Essential Nutrition Action: Improving Maternal, Newborn, Infant and Young Child Health and Nutrition. 2013. ISBN 978 92 4 15055